Mendengar suara Tuhan (Minggu 11/11/2012)


Bacaan: Yoel 3:9-16

Berkat untuk umat TUHAN

……Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan  bagi umat-Nya, dan benteng  bagi orang Israel.

Ia dikenal sebagai nabi kultis oleh karena ia bertugas di sekitar Bait Tuhan. Ia banyak menekankan pada upacara imamat dan berbagai perayaan keagamaan. Yoel memperkenalkan dirinya sebagai “bin Petuel” atau anak Petuel

Intermezo

Hari Tuhan

Kedatangan hari Tuhan ditandai dengan munculnya belalang perusak yang mengancam kota Yerusalem dan tanah Yehuda. Ini membuktikan bahwa umat belum menyadari kedatangan Hari Tuhan yang benar-benar akan terjadi, sehingga mereka diajak untuk berbalik kembali dan menyembah kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Penghukuman dari Tuhan ta’ dialami oleh orang-orang beriman, namun akan menimpa mereka yang sebaliknya.

Uniknya dalam kitab Yoel, sama sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat. Umat dipanggil hanya untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan hidup dalam kerendahan hati selama menjalani hidup di dunia.

Lima ciri utama menandai kitab ini.

(1) Kitab Yoel adalah salah-satu adiluhung  sastra   yang terindah dalam PL.

(2) Kitab ini berisi nubuat PL  tentang pencurahan Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada hari Pentakosta.

(3) Kitab ini mencatat banyak malapetaka nasional

(4) Kitab ini menekankan bahwa Tuhan terkadang bekerja  melalui bencana alam dan serbuan pasukan supaya mendatangkan pertobatan, kebangunan rohani dan penebusan.

(5) Kitab ini memperagakan seorang pengkhotbah kenabian (baca: kepemimpinan) yang, karena hubungannya dekat dengan Tuhan dan keunggulan rohani, dapat memanggil umat Tuhan secara meyakinkan untuk bertobat sebagai bangsa pada masa krisis dalam sejarah mereka dan menghasilkan hal-hal positif melalui pertobatan itu.

Ada unsur masa kini dan masa depan dalam semua penerapan kitab Yoel (baca sendiri ya)

Yoel 3 : 10 untuk mencapai kualitas kemanusiaan yang lebih tinggi, kita harus menempa mata bajak kita menjadi pedang, pisau – pisau pemangkas menjadi tombak. Semakin mencapai kualitas yang lebih tinggi kita harus memperluas cara berpikir kita, jangkauan kita. Latihlah otoritas Tuhan yang diberikan kepada kita, latihlah imanmu. Setiap dari kita yang lemah hendaknya berkata Aku ini Pahlawan ( ada motivasi).

Yoel 3 : 12 Lembah Yosafat akan menjadi Lembah Pujian. Yoel 3 : 13 Ayunkan sabit kita untuk menuai jiwa – jiwa bagi Tuhan. Yoel 3 : 14 Saat ini anak – anak Tuhan sedang berada dalam lembah penentuan.

Kontemplatif

Yoel 3 : 9 mengatakan semua berkat yang kita peroleh adalah hasil peperangan, semua jarahan yang kita peroleh dalam hidup kita adalah berkat Tuhan.

Untuk meraih berkat Tuhan kita harus mengambil perlengkapan dari-Nya yaitu :
1. Keintiman dengan Tuhan
2. Perjanjian dengan Tuhan
3. Kemampuan untuk berperang

Tipe kepemimpinan seperti nabi Yoel patutlah kita contoh, dia seorang pemimpin yang melayani,   bersedia “turun tangan” bersama pasukannya dalam melaksanakan tujuan-tujuannya”. “Kepemimpinan yang melayani menuntut untuk duduk dan menangis dengan orang yang menangis  ”. Dan dia bergaul intim dengan Tuhan.

Salah satu alasan dan motivasi yang tepat untuk menjadi seorang pemimpin kristen/ gereja adalah  menambahkan nilai kepada orang lain. Pemimpin yang mempunyai motivasi yang tidak benar akan memanipulasi manusia. Tetapi pemimpin dengan motivasi yang benar pasti memotivasi manusia. Pemimpin yang memanipulasi manusia adalah pemimpin yang mau menggerakkan orang lain untuk keuntungannya sendiri. Pemimpin dengan motivasi yang benar adalah memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu demi keuntungan bersama. PEKA MENDENGAR SUARA TUHAN
Di zaman sekarang ini banyak orang tidak peka mendengar suara-Nya. Padahal manusia pada umumnya diberi kemampuan oleh Tuhan untuk mendengar suara dengan baik. Ia dapat mendengar suara hingga frekuensi dari minimal 300 Hz sampai maksimal 22.000 Hz. Hambatan untuk mendengar tentunya bukanlah persoalan pancaindra, tetapi karena manusia terlalu sibuk mencari dan mengejar untuk kepuasan diri mereka.

Dalam kehidupan beriman ‘mendengarkan’ adalah usaha untuk memahami firman Tuhan. Mendengarkan adalah bagian dari hidup mentaati Tuhan . kita perlu ketenangan untuk mendengar agar meresap menjadi bagian dalam diri kita. Ketenangan tidak saja membuat kita memahami menghayati dan mengimaninya. Bila kita bersedia mendengarkan, kita akan mendengar banyak hal yang tak terucapkan lewat kata-kata. Hanya mendengar suara Tuhan, baru dapat mengenal Tuhan dengan benar. Jangan terjebak dalam ‘kata orang’, memang berbagai pendapat orang sangat penting, tetapi belum tentu benar.

Kita seringkali menginginkan jawaban Tuhan bak petir yang menggelegar di udara dan sekaligus meneriakkan jawaban dari-Nya. Tetapi Tuhan sering diam, kadang Dia bicara dengan lembut, bahkan berbisik. Hanya dengan satu alasan: agar Anda mau menghampiri takhta kemuliaan-Nya dan lebih dekat kepada-Nya. Setelah Anda berada di dekat-Nya, Anda baru bisa mendengar jawaban Tuhan dengan jelas.

Yang paling penting, apakah ‘kata aku’ adalah ‘kata Tuhan’? dan hanya ‘kata Tuhan’ yang aku dengar dan taat?

Kita harus memiliki komitmen

1. Komitmen untuk hidup dalam persekutuan dengan Tuhan;

2. Komitmen dalam kehidupan bersama sebagai umat Tuhan; dan

3. Komitmen untuk  bersaksi bagi masyarakat sekitarnya.

ketiga dimensi itu merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan.  ketiga dimensi komitmen itu dapat kita pakai dalam melihat kehidupan dan kiprah pelayanan jemaat, yaitu :

a. Dimensi iman: hidup dalam persekutuan dengan Tuhan (vertikal), “reaching up to God”
b. Dimensi kehidupan: berbagi kehidupan bersama dalam Kristus (horizontal-internal), “reaching in to the congregation”
c. Dimensi kesaksian: bersaksi bagi dunia/masyarakat, “reaching out to the society”.

Pahami ketiga komitmen ini, pelihara, dan wujudkan dalam kehidupan kita. Hal itu memang tidak gampang, karena banyak tantangan dan rintangan yang harus kita hadapi. Itulah Rahasia mendengar suara Tuhan

Kedewasaan adalah konsep utama dari kehidupan Kristen.  Kedewasaan sebagai “kerendahan hati dalam berhubungan” bukan “aktualisasi diri.” sebagai “hubungan saling bergantung,” bukan “hubungan independen.”

Kata bijak

“Yang menentukan masa depan Anda bukan kekayaan, kedudukan dan kebahagiaan yang Anda capai, tetapi kepekaan Anda mendengar-Nya  akan membawa semua itu.” – Martha Belawati

Tinggalkan komentar