Mari datang ke perjamuan Sion–Minggu 9 Des 2012


Bacaan: Yesaya 25: 6-8

6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung   Sion ini   bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan  dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk   dan bersumsum, anggur   yang tua yang disaring endapannya. 7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan   yang diselubungkan kepada segala suku bangsa   dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa. 8 Ia akan meniadakan maut   untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata   dari pada segala muka; dan aib  umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

  Definisi ‘menyediakan’:
1. menyiapkan; mempersiapkan: ia sendiri yg – makan siang untuk suaminya;
source: kbbi3

2. mengadakan (menyiapkan, mengatur, dsb) sesuatu untuk: suami istri yg baik selalu – waktu untuk anak-anaknya;
source: kbbi3

3. mencadangkan: untuk perbaikan rumahnya, ia – uang sejuta rupiah;
source:kbbi3

Allah adalah Pribadi yang menyediakan. Allah adalah Pencipta langit dan Bumi.   Artinya, Dialah yang menjadi penguasa semesta alam.
Dan karena alam semesta adalah milik-Nya, maka tak sukar baginya menyediakan segala sesuatu. Hanya pemiliklah yang sanggup, dan mungkin, menyediakan.Kalau bukan pemilik tetapi berani menyediakan, itu namanya penyerobotan Tegasnya, hanya pencuri dan perampoklah yang berani, atau mampu, menyediakan yang bukan miliknya.

Definisi ‘perjamuan’ : pertemuan makan minum; pesta; resepsi (perkawinan dsb);
source: kbbi3

Bicara soal perjamuan, memang tak beda dengan pesta. Semua serba terbaik. Pokok yang hendak dikemukakan di sini ialah kemewahan dan kelimpahan. Arti dari kelimpahan di sini ialah setiap orang yang mengikuti perjamuan itu puas. Tidak ada yang kekurangan. Semua serba kebagian.

Tuhan menyediakan perjamuan; sebagai dorongan bagi kita untuk secara periodik menilai diri (self correction) dalam arti, mengadakan koreksi atas hati dan pikiran kita, karena syarat untuk dapat ikut dalam perjamuan  ialah bahwa kita harus membersihkan hati dan pikiran kita…(Setiap orang yang ingin menikmati jamuan pasti rapi dan bersih)

Perjamuan tersebut dialamatkan untuk semua orang. Tak ada diskriminasi. Semua bangsa akan mendapatkan bagian yang sama. Dalam pengertian bahwa semua orang adalah ciptaan Tuhan. Agak aneh rasanya, jika ciptaan Tuhan tidak mengakui diri sebagai umat Allah. Tetapi, sekali lagi, memang di sini masalahnya: maukah segala bangsa itu mengaku diri sebagai umat Allah?

Di sini kita menyaksikan sebuah inkonsistensi . Di satu sisi kasih Allah bersifat universal—untuk semua orang. Namun, di sisi lain, Kasih Allah adalah kasih yang menuntut respons dari manusia. Sekali lagi, semua orang diundang mengikuti perjamuan Tuhan. Tetapi tentunya, para undangan tersebut harus menanggapi undangan itu dengan sebaik-baiknya!

 

Definisi ‘mengoyakkan’ : mencabik-cabik ; memecah(kan);

Mengoyakkan.   Tuhan adalah Pribadi yang mengoyakkan selubung perkabungan manusia. Di sini Tuhan diperkenalkan sebagai sosok  yang  berinisiatif menghapuskan penderitaan manusia.   Penderitaan manusia pertama kali terjadi ketika manusia dengan kesadaran sendiri memutuskan persekutuannya dengan Tuhan. Dan itulah yang dikemukakan dengan jelas pada Kitab Kejadian.

Pertama, manusia takut bertemu dengan Allah. Perasaan takut manusia berawal di sini. Pertemuan dengan Allah tidak dipandang sebagai peristiwa yang menyenangkan, tetapi malah menakutkan. Manusia takut dihukum. Sekali lagi, manusia merasa salah.

Kedua, manusia tak lagi mampu bersikap harmonis terhadap sesamanya.Tak lagi harmonis. Yang ada: saya benar, kamu salah; saya nomor satu, kamu nomor sekian; saya di atas, kamu di bawah.

Ketiga, manusia tak lagi mampu bersikap harmonis dengan dirinya sendiri. Manusia tidak mampu menerima kelemahan dirinya, dan merasa takut kalau kelemahannya itu diketahui oleh pihak lain. ‘Sehingga dia merasa malu ketika menyadari keadaan dirinya yang telanjang.”

Keempat, manusia dan bumi tak lagi bersahabat. Manusia harus berpeluh untuk mendapatkan makanannya. Tuhan telah memulihkan hubungan antara diri-Nya dan manusia. Dan karena itulah manusia yang hidup dalam penyelamatan Allah itu dapat kembali hidup harmonis dengan dirinya sendiri, manusia lain, alam. Hanya dengan beginilah penderitaan manusia akan hilang. Allah telah mengoyakkan kain perkabungan.

Kain perkabungan yang diselubungkan  diangkat. Sangat mengagumkan! Selubung akan dibuang dan maut akan ditiadakan. Kehidupan kekal akan datang, tentu saja, itulah artinya. Sangatlah luar biasa merenungkan hal ini, menghilangkan selubung, bahkan dalam hubungannya dengan kota.

Banyak orang berpikir ketika “Kain perkabungan yang diselubungkan  diangkat”  mereka telah memperoleh keselamatan. Namun jalan masih sangat panjang. Terdapat banyak hal lain dalam kehidupan Kristen daripada hanya sekedar diselamatkan. Bahaya besar adalah ketika anda berpikir bahwa anda sudah diselamatkan, dan anda merasa itu sudah cukup, sehingga anda lupa untuk melaksanakan fungsi anda. Yang akan terjadi adalah: Meskipun terang anda telah bersinar, ada kemungkinan anda akan menutupinya lagi.

Betapa banyak orang yang ingin melayani Tuhan. Tetapi mereka lebih mementingkan gantang, tempayan – makanan, pakaian, standar hidup yang mereka ingin pertahankan.

Berapa banyak orang berkata bahwa mereka tidak ingin sepenuhnya melayani Tuhan, bukan karena mereka tidak terpanggil, tetapi karena mereka tidak ingin mempersembahkan diri mereka sendiri. Mereka kuatir tentang standar hidup yang jauh lebih rendah daripada yang mereka nikmati saat ini.

Marilah kita jujur : apakah itu tidak benar? Berapa banyak yang ingin memotong standar hidup mereka? Berapa banyak diantara anda yang ingin gajinya dikurangi  untuk melayani Tuhan? Itu tidak menarik. Jadi saya bisa melayani Tuhan sementara saya melakukan urusan saya dan menyerahkan sisa waktu saya kepada Tuhan. Sebenarnya itu tidak menjadi masalah, tak ada yang salah dalam hal itu, asal saja anda tidak memakainya sebagai alasan untuk tidak melayani Tuhan secara penuh dan total, ketika anda tahu bahwa Dia sedang mendorong anda untuk melayani-Nya dengan cara demikian.

 Tetapi biarkan firman Tuhan menyelidiki hati kita untuk mengetahui apakah “cahaya kita bersinar”. Ringkasnya, kita sudah diberi satu misi yang mulia – misi untuk menjadi terang dunia, mengambil alih tempat yang pernah dimiliki Israel. Dan Israel gagal! Sekarang kita melihat peringatan Tuhan. Mengapa Israel gagal? Karena alasan yang sudah kita ketahui! Yang kedua, setelah kita diselamatkan, kita perhatikan bahwa manusia lama itu harus dihancurkan! Apakah manusia lama itu sudah dihancurkan di dalam diri anda? Apakah salib sudah diterapkan ke dalam hidup anda? Jika demikian, akan tampak dalam tingkah laku anda. Ketiga, seperti kita lihat, meski mungkin sudah bersinar saat ini, ada bahaya, dengan berlalunya waktu, karena hati anda masih bersama dunia,  seperti yang dialami banyak orang Kristen.

Peristiwa salib menyatakan dengan jelas bahwa Allah telah meniadakan maut untuk selamanya; dan dengan itulah Allah menghapuskan air mata dari mata manusia. Itu jugalah kesaksian iman Paulus: “Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” (I Kor. 15:54-55). Dan itu hanya mungkin terjadi dalam diri Yesus Kristus, yang menanggung dosa umat manusia.

Sehingga tergenapilah nubuat Yesaya: ”Di Bukit Sion, Tuhan Yang Mahakuasa akan menyiapkan perjamuan untuk semua bangsa di dunia. Ia menghidangkan makanan yang paling lezat dan anggur yang terpilih. Di atas bukit itu Ia akan menyingkapkan awan kesedihan yang menyelubungi bangsa-bangsa. Tuhan Yang Mahakuasa akan membinasakan maut untuk selama-lamanya! Ia akan menghapus air mata dari setiap wajah, dan menjauhkan kehinaan yang ditanggung umat-Nya di seluruh bumi. Tuhan sudah berbicara, dan hal itu pasti terjadi.”

524814_392823900735982_474451419_ndsc084442

Tinggalkan komentar