Regenerasi dalam visi dan misi Tuhan (SBU, Minggu 9/9-2012)


Bacaan Kejadian 48:1-9

Intermezo

2 Timotius 2:2
“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”

Regenerasi yang saya paparkan di sini bukan regenerasi yang terjadi secara alamiah seperti  apa adanya tetapi saya meilihat dari perspektif regenerasi secara kontekstual yang terjadi dilingkungan gereja.

Apakah yang dimaksud regenerasi?, Apa pentingnya mengetahui regenerasi?  Jika memang ini begitu penting, siapa yang perlu tahu dan mengertinya?

Anda pernah melihat seekor cecak, yang bisa menumbuhkan kembali ekornya yang putus dengan sempurna? Atau jika anda penggemar komik ”X-Men”, anda pasti tahu tokoh superhero bernama Wolverine. Saat tubuhnya tertusuk pisau atau tertembus peluru, dia dapat menyembuhkan lukanya dengan nyaris seketika. Ia dapat meregenerasi seluruh sel-sel tubuhnya dengan sempurna, secara instan.

Sebagian orang memaknainya sebagai peredaran/daur yang harus dilakukan. Regenerasi adalah proses peredaran/pendauran ulang – di mana generasi muda dipersiapkan untuk dapat memberi kontribusi mereka secara smart di ladang Tuhan.” Jadi Gereja dituntut juga untuk mempersiapkan atau mengkaderisasi setiap orang yang tentunya berkualitas untuk meneruskan Visi dan Misi yang lebih kompetitif. Dituntut waktu Gereja untuk melakukan kajian, evaluasi, dan pemahaman akan esensi dari hal – hal yang telah di lakukan, sampai sejauh mana Visi dan Misi yang sudah gereja jalankan. Regenerasi dan kaderisasi merupakan suatu term yang wajib dijadikan ingatan pertama dan utama bagi bagian yang mengelola resource sumber daya manusia termasuk gereja di dalamnya. Padanyalah dipertaruhkan masa depan gereja, keberlangsungan atau hidup matinya.

Proses regenerasi  amat penting guna menunjang Visi dan misi gereja. Tidak hanya pada unit yang mengelola sumber daya manusia sebagai penanggung jawab utama dalam hal ini melainkan seluruh pelaku dalam organisasi/gereja. Jadi yang dimaksud dengan regenerasi di sini ialah Gereja mempersiapkan penerus selanjutnya untuk pelayanan  sesuai dengan visi dan misi dari Tuhan

Yang harus kita ingat, gereja bukan untuk laboratorium percobaan, namun lebih pada kebutuhan komitmen berkelanjutan, artinya untuk membangun Visi dan  Misi Tuhan memerlukan waktu yang tidak sebentar, tentu sebagai jemaat kita harus memahami persoalan Gereja, yang mungkin secara ideal pengkaderisasian itu harus ada dan berjalan terus  secara konsisten dan tanpa lelah.

Betapa sering kita mendengar khotbah tentang misi yang hanya menunjuk kepada Amanat Agung, “Pergilah ke seluruh dunia . . .” sebagai dasar kegiatan misionari. Walaupun itu mungkin terlalu lebay, jangan sampai kita mempunyai kesan yang salah tentang misi Tuhan untuk dunia karena kita tidak mengetahui betapa luas dan dalamnya bahan yang dijumpai dalam Alkitab mengenai topik yang sangat penting ini.

Kontemplatif

Pengertian tentang Allah serta tujuan-tujuan-Nya untuk seluruh dunia juga mempengaruhi konsep kita tentang diri kita sendiri dan tujuan hidup kita di dunia ini. Jelas dibutuhkan pengertian yang benar mengenai hal tersebut bila kita ingin menjadi manusia seperti yang dikehendaki Tuhan yang menjalankan Misi dan Visi-Nya di dunia ini.

Harold Cook menyatakan, “Dalam Perjanjian Baru, misi adalah ekspresi yang wajar dari kekristenan yang hidup.” Dia menegaskan bahwa sifat hakiki kekristenan itulah misi! Memang benar, Perjanjian Baru memberikan banyak bahan yang mendukung pernyataan ini. Saya hanya memberikan salah satu misi Tuhan Yesus adalah; Dia adalah jalan satu-satunya menuju kepada Bapa…Akulah jalan kebenaran dan hidup…selebihnya cari sendiri ya.

Sepanjang perjalanan hidup-Nya di dunia, Yesus berusaha menyiapkan/mengkader murid-murid-Nya untuk pelayanan membawakan Injil kepada semua bangsa, meskipun pada prinsipnya “kepada orang Yahudi lebih dahulu” semua itu dilakukan karena dia tau waktuNya akan tiba. Harold Cook menyatakan fakta yang sama sebagai berikut, “Kita tidak bisa menyangkal bahwa Yesus Kristus mengajarkan misi, Ia ingin supaya pengikut-pengikut-Nya menjadi utusan Injil, Ia ingin agar Injil-Nya diberitakan di seluruh dunia.

Pada masa kini, setiap gereja harus memperhatikan dan perlunya mempersiapkan para regenerasi. Bila setiap gereja mempersiapkan regenerasi, visi dan misi yang sudah berjalan dari para  pendahulu tersebut dapat diteruskan oleh generasi selanjutnya. Bila kita hanya “menunggu” Tuhan kirim, belum tentu bisa ditemukan calon pengganti yang bersedia dan mampu meneruskan visi dan misi dari pendahulu-pendahulu  sebelumnya.

Setiap Gereja perlu menyadari bahwa pendeta,diaken, dan penatua di dalam pelayanan mereka memiliki jangka waktu yang terbatas, sehingga gereja harus menyiapkan regenerasi untuk menumbuh kembangkan visi dan misi Yesus di dunia ini.

Ada hal lain yang perlu kita lihat, bahwa mempersiapkan/regenerasi sebaik-baiknya, tetap saja tidak menjamin semuanya berjalan lancar dan gampang. Kesulitan bisa dikarenakan  mereka yang sudah menduduki posisi dalam gereja enggan “turun” namun dapat juga mereka yang sudah dipersiapkan  malas “naik”.

Alkitab banyak memberi contoh tentang ini. Bermacam-macam alasan, ada yang merasa nggak siap, kurang pede, atau usia belum cukup, atau kurang pintar bicara-lah. Macam -macam.  Sepertinya ada ketergantungan. Merasa lebih nyaman berdiam di bawah “ketiak” (walaupun bau) orang lain. Berkoar-koar dipinggir lapangan sebagai penonton emang lebik asyik ketimbang jadi pemain.

Sebab itu ada pembaharuan, ada evaluasi,ada peningkatan, tapi juga ada kesinambungan. begitulah sejarah harus bergulir. Dan, regenerasi harus berjalan.

2 Timotius 2:2
“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”

BY: Martha Belawati

3 pemikiran pada “Regenerasi dalam visi dan misi Tuhan (SBU, Minggu 9/9-2012)

  1. Terima kasih untuk terus menulis dan berbagi.
    Tulisan yang jelas dan nudah dicerna.
    Tuhan Yesus kiranya memberkati pelayanan dan pekerjaan Ibu Pendeta.

    Shalom

Tinggalkan Balasan ke marthabelawatitarihoran Batalkan balasan